Parlemen

Komisi IX Optimistis Program MBG Mampu Turunkan Angka Stunting di Indonesia

Sumber Foto: Antara

JAKARTA – Anggota Komisi IX DPR, Kurniasih Mufidayati, menyatakan optimisme terhadap program makan bergizi gratis (MBG) yang menjadi program unggulan Presiden Prabowo Subianto. Program ini diyakini mampu menurunkan prevalensi stunting di Indonesia hingga di bawah standar WHO, yakni 20%.

Selain itu, program MBG juga diharapkan dapat meningkatkan gizi masyarakat sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi pedesaan.

“Program ini diharapkan membantu menurunkan prevalensi stunting. Selain itu, memberikan dampak nyata bagi masyarakat, khususnya anak sekolah, balita, ibu hamil, dan ibu menyusui,” ungkapnya.

Kurniasih menekankan pentingnya kerja sama lintas sektor dalam menyukseskan program MBG. Hal ini mencakup penguatan pengawasan, pemanfaatan sumber daya lokal, serta edukasi dan komunikasi kepada masyarakat.

Menurut Kurniasih, program ini tidak hanya berdampak pada peningkatan gizi, tetapi juga pada perekonomian. Dengan memanfaatkan hasil pertanian dan peternakan lokal, program MBG dapat mendorong kebangkitan ekonomi pedesaan dan mencegah surplus panen yang tidak terpakai.

“Program ini juga berpotensi membuka lapangan pekerjaan baru, mulai dari dapur umum, pengemasan makanan, transportasi, hingga pengawasan di lapangan. Ini menjadi solusi di tengah tingginya angka pengangguran,” ungkapnya.

Pada tahap awal, program MBG menargetkan 3 juta penerima manfaat dalam tiga bulan pertama. Angka tersebut direncanakan meningkat menjadi 6 juta penerima manfaat pada tiga bulan berikutnya. Kelompok sasaran meliputi anak-anak usia PAUD hingga SMA, balita, ibu hamil, dan ibu menyusui.

Sebanyak 937 dapur umum telah disiapkan untuk mendukung pelaksanaan program ini. Setiap dapur umum mampu memproduksi 3.000 hingga 3.500 paket makan bergizi setiap hari.

“Penerapan bertahap sangat wajar mengingat tantangan seperti jarak, infrastruktur, serta kualitas dan kemasan makanan. Dengan langkah ini, kita bisa menjadikan program ini sebagai pilot project yang matang sebelum diterapkan secara nasional,” tuturnya.

Kurniasih juga menyebutkan bahwa Komisi IX DPR bersama Badan Gizi Nasional telah menyepakati sejumlah kriteria penting terkait pelaksanaan program ini, termasuk penentuan lokasi dapur umum dan jaraknya ke sekolah-sekolah.

“Ahli gizi telah disiapkan, dan pelatihan sudah dilakukan oleh Badan Gizi Nasional. Jadi, ekosistemnya sudah ada. Kita doakan semuanya (program makan bergizi gratis) berjalan lancar agar sesuai dengan semangat Bapak Presiden, termasuk dalam menurunkan angka stunting,” pungkasnya. (YK/dbs)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button